Saturday, April 18, 2009

Adab-adab makan...

ADAB MAKAN
Makan merupakan aktivitas yang “mungkin” paling sering kita lakukan selama kita hidup. Dari sarapan “besar” sampai pada makan ringan (baca: ngemil) termasuk bagian dari aktifitas “makan”. Berawal dari sinilah tulisan ini dibuat… Semoga bisa diaplikasikan pada aktivitas makan kita sehari-hari.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum, ketika dan sesudah makan…

1. Berkumpul Pada Makanan
Dari Wahsyi bin Harbin bahwasannya para sahabat Nabi berkata : “Wahai Rasulullaah kami makan tetapi tidak kenyang, Rasulullaah bertanya : “Barangkali kalian makan sendiri-sendiri ?” maka para sahabat menjawab : “Benar” Rasulullaah bersabda : “berkumpullah pada makanan kalian, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah untuk makanan itu niscaya makanan kalian akan diberkahi untuk kalian.” (Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).
Hadits yang menunjukkan pada barakahnya berkumpul pada makanan yaitu satu hadits yang terdapat shahih bukhari dan muslim dari Abu Hurairah bahwasannya ia berkata: Rasulullaah bersabda : “Makanan untuk dua orang mencukupi untuk tiga orang, makanan tiga orang mencukupi untuk empat orang” (Bukhari)

Oleh karena itu sebagian ulama berpendapat dianjurkannya berkumpul pada makanan dan hendaknya seseorang tidak makan sendirian. (Fathul Bari 5/535)

2. Membaca Bismillaah dan diakhiri dengan Alhamdulillaah
Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Apabila seorang diantara kamu makan, hendaklah menyebut nama Allah Subhannahu wa Ta’ala dan jika lupa menyebut nama Allah Subhannahu wa Ta’ala pada awalnya maka hendaknya mengatakan : Bismillaahi awwalihi wa akhirihi”. “(HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Adapun meng-akhirinya dengan Hamdalah, karena Rasulullah Subhannahu wa Ta’ala bersabda: “Sesungguhnya Allah sangat meridhai seorang hamba yang apabila telah makan suatu makanan ia memuji-Nya dan apabila minum minuman ia pun memuji-Nya”. (HR. Muslim).

3. Tidak makan dan minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak
Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda:
“Orang yang minum dari bejana perak, maka sesungguhnya dia telah memasukkan api neraka ke dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Hadits yang lain:
“Janganlah kalian minum dari bejana emas dan perak dan jangan pula kalian makan dari piring-piring emas dan perak.” (HR. Bukhari dan Muslim)


4. Makan dengan tangan kanan dan dimulai dari yang ada di depanmu
Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda Kepada Umar bin Salamah: “Wahai anak, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang di depanmu.” (Muttafaq’alaih).

5. Makan Dari Tepi Makanan
Dari Ibnu Abbas ia berkata : Rasulullaah bersabda : “Barakah itu turun ditengah makanan, makanlah dari tepinya dan janganlah makan dari tengahnya.” (Tirmidzi 4/260, Ibnu Majah 2/1090, Ahmad 1/270, Ad-Darimi 2/100, Ibnu Hibban 7/333)
Dari Abdullah bin Bassar bahwa didatangkan kepada Rasulullaah piring yang berisi makanan, lalu Rasulullaah bersabda : “Makanlah dari tepi-tepinya dan tinggalkanlah tengahnya niscaya makanan itu diberkahi.” (Abu Dawud 4/143, Ibnu Majah 2/1090)

6. Tidak bersandar atau menyungkur ketika makan
Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Aku tidak makan sedangkan aku menyandar”. (HR. al-Bukhari).
Dan di dalam haditsnya, Ibnu Umar Radhiallaahu anhu menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah melarang dua tempat makan, yaitu duduk di meja tempat minum khamar dan makan sambil menyungkur”. (HR. Abu Daud, dishahihkan oleh Al-Albani).

7. Makan dengan tiga jari dan menjilati jari-jari itu sesudahnya
Diriwayatkan dari Ka`ab bin Malik dari ayahnya, ia menuturkan: “Adalah Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam makan dengan tiga jari dan ia menjilatinya sebelum mengelapnya”. (HR. Muslim).

8. Mengambil makanan yang terjatuh dan membuang bagian yang kotor darinya lalu memakannya
Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Apabila suapan makan seorang kamu jatuh hendaklah ia mengambilnya dan membuang bagian yang kotor, lalu makanlah ia dan jangan membiarkannya untuk syetan”. (HR. Muslim).

9. Puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan mencelanya
Abu Hurairah Radhiallaahu anhu di dalam haditsnya menuturkan: “Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Apabila suka sesuatu ia makan dan jika tidak, maka ia tinggalkan”. (Muttafaq’alaih).

0 comments: