Saturday, April 18, 2009

Melaksanakan urusan di tempat kerja..

Tiap Urusan Perlu Di Bawa Bermesyuarat.
Firman Allah: “Dan juga (lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menyahut dan menyambut perintah Tuhannya serta mendirikan sembahyang dengan sempurna; dan urusan mereka dijalankan dengan cara bermesyuarat sesama mereka, dan mereka pula mendermakan sebahagian dari apa yang kami beri kepadanya.” (As-Syuara: 38).
Mesyuarat Terlebih Dahulu Sebelum Melakukan Sesuatu.
Sabda Rasulullah: “Sesiapa yang hendak melakukan sesuatu urusan umat Islam hendaklah bermesyuarat nescaya Allah akan memberi taufiq bagi memperelokkan urusan mereka” (Riwayat At-Tabrani)
Memberi Pandangan Yang Boleh Mendatangkan Kebaikan
Sabda Rasulullah: “Orang yang diminta nasihatnya adalah orang yang dipercayai, dan jika ia memberi nasihat maka di berikan nasihat yang ia sendiri ingin melaksanakan untuk dirinya sendiri.“ (Riwayat At-Tabrani).
Minta Bantuan Dari Orang Yang Lebih Arif.
Sabda Rasulullah: “Hendaklah kamu meminta pandangan daripada cerdik pandai nescaya kamu akan mendapat petunjuk dan janganlah kamu mengingkarinya, nescaya kamu menyesal” (Riwayat Al-Khatib)

Adab-adab makan...

ADAB MAKAN
Makan merupakan aktivitas yang “mungkin” paling sering kita lakukan selama kita hidup. Dari sarapan “besar” sampai pada makan ringan (baca: ngemil) termasuk bagian dari aktifitas “makan”. Berawal dari sinilah tulisan ini dibuat… Semoga bisa diaplikasikan pada aktivitas makan kita sehari-hari.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum, ketika dan sesudah makan…

1. Berkumpul Pada Makanan
Dari Wahsyi bin Harbin bahwasannya para sahabat Nabi berkata : “Wahai Rasulullaah kami makan tetapi tidak kenyang, Rasulullaah bertanya : “Barangkali kalian makan sendiri-sendiri ?” maka para sahabat menjawab : “Benar” Rasulullaah bersabda : “berkumpullah pada makanan kalian, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah untuk makanan itu niscaya makanan kalian akan diberkahi untuk kalian.” (Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).
Hadits yang menunjukkan pada barakahnya berkumpul pada makanan yaitu satu hadits yang terdapat shahih bukhari dan muslim dari Abu Hurairah bahwasannya ia berkata: Rasulullaah bersabda : “Makanan untuk dua orang mencukupi untuk tiga orang, makanan tiga orang mencukupi untuk empat orang” (Bukhari)

Oleh karena itu sebagian ulama berpendapat dianjurkannya berkumpul pada makanan dan hendaknya seseorang tidak makan sendirian. (Fathul Bari 5/535)

2. Membaca Bismillaah dan diakhiri dengan Alhamdulillaah
Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Apabila seorang diantara kamu makan, hendaklah menyebut nama Allah Subhannahu wa Ta’ala dan jika lupa menyebut nama Allah Subhannahu wa Ta’ala pada awalnya maka hendaknya mengatakan : Bismillaahi awwalihi wa akhirihi”. “(HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Adapun meng-akhirinya dengan Hamdalah, karena Rasulullah Subhannahu wa Ta’ala bersabda: “Sesungguhnya Allah sangat meridhai seorang hamba yang apabila telah makan suatu makanan ia memuji-Nya dan apabila minum minuman ia pun memuji-Nya”. (HR. Muslim).

3. Tidak makan dan minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak
Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda:
“Orang yang minum dari bejana perak, maka sesungguhnya dia telah memasukkan api neraka ke dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Hadits yang lain:
“Janganlah kalian minum dari bejana emas dan perak dan jangan pula kalian makan dari piring-piring emas dan perak.” (HR. Bukhari dan Muslim)


4. Makan dengan tangan kanan dan dimulai dari yang ada di depanmu
Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda Kepada Umar bin Salamah: “Wahai anak, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang di depanmu.” (Muttafaq’alaih).

5. Makan Dari Tepi Makanan
Dari Ibnu Abbas ia berkata : Rasulullaah bersabda : “Barakah itu turun ditengah makanan, makanlah dari tepinya dan janganlah makan dari tengahnya.” (Tirmidzi 4/260, Ibnu Majah 2/1090, Ahmad 1/270, Ad-Darimi 2/100, Ibnu Hibban 7/333)
Dari Abdullah bin Bassar bahwa didatangkan kepada Rasulullaah piring yang berisi makanan, lalu Rasulullaah bersabda : “Makanlah dari tepi-tepinya dan tinggalkanlah tengahnya niscaya makanan itu diberkahi.” (Abu Dawud 4/143, Ibnu Majah 2/1090)

6. Tidak bersandar atau menyungkur ketika makan
Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Aku tidak makan sedangkan aku menyandar”. (HR. al-Bukhari).
Dan di dalam haditsnya, Ibnu Umar Radhiallaahu anhu menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah melarang dua tempat makan, yaitu duduk di meja tempat minum khamar dan makan sambil menyungkur”. (HR. Abu Daud, dishahihkan oleh Al-Albani).

7. Makan dengan tiga jari dan menjilati jari-jari itu sesudahnya
Diriwayatkan dari Ka`ab bin Malik dari ayahnya, ia menuturkan: “Adalah Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam makan dengan tiga jari dan ia menjilatinya sebelum mengelapnya”. (HR. Muslim).

8. Mengambil makanan yang terjatuh dan membuang bagian yang kotor darinya lalu memakannya
Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Apabila suapan makan seorang kamu jatuh hendaklah ia mengambilnya dan membuang bagian yang kotor, lalu makanlah ia dan jangan membiarkannya untuk syetan”. (HR. Muslim).

9. Puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan mencelanya
Abu Hurairah Radhiallaahu anhu di dalam haditsnya menuturkan: “Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Apabila suka sesuatu ia makan dan jika tidak, maka ia tinggalkan”. (Muttafaq’alaih).

12 Barisan Di Akhirat..

Suatu ketika, Muaz bin Jabal ra mengadap Rasulullah SAW dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris" Surah an-Naba':18. Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepada aku, perkara yang amat besar, bahawa umatku kan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri...." Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut :-
BARISAN PERTAMA - Diiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati jirannya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEDUA - Diiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan solat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KETIGA - Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking.
"Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEEMPAT - Diiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancutan keluar dari mulut mereka.
"Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jualbeli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..."
BARISAN KELIMA - Diiring dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEENAM - Diiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan.
"Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KETUJUH - Diiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KELAPAN - Diiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEMBILAN - Diiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEPULUH - Diiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang derhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEBELAS - Diiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEDUA BELAS - Mereka diiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan:
"Mereka adalah orang yang beramal salih dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat keampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."
Jika engkau mahukan kemesraan dengan Allah, maka garanglah terhadap dirimu sendiri. Jika engkau merasakan manisnya berhubung dengan Allah, tahulah engkau betapa peritnya berpisah denganNya.

Friday, April 17, 2009

12 barisan di akhirat...

Suatu ketika, Muaz bin Jabal ra mengadap Rasulullah SAW dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris" Surah an-Naba':18. Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepada aku, perkara yang amat besar, bahawa umatku kan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri...." Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut :-
BARISAN PERTAMA - Diiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati jirannya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEDUA - Diiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan solat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KETIGA - Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking.
"Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEEMPAT - Diiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancutan keluar dari mulut mereka.
"Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jualbeli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..."
BARISAN KELIMA - Diiring dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEENAM - Diiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan.
"Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KETUJUH - Diiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KELAPAN - Diiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEMBILAN - Diiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEPULUH - Diiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang derhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEBELAS - Diiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEDUA BELAS - Mereka diiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan:
"Mereka adalah orang yang beramal salih dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat keampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."
Jika engkau mahukan kemesraan dengan Allah, maka garanglah terhadap dirimu sendiri. Jika engkau merasakan manisnya berhubung dengan Allah, tahulah engkau betapa peritnya berpisah denganNya.

4 macam manusia..


Khalil bin Ahmad menyatakan, bahawa darjat manusia terbahagia kepada empat macam, iaitu :

Manusia yang tahu (mengerti) dan dia tahu bahawa ia tahu. Yang demikian ialah manusia yang berilmu, yang boleh dijadikan pemimpin.

Manusia yang tahu, tapi dia tidak tahu bahawa dia tahu. Orang yang demikian sedang tertidur, dan perlu dibangunkan.

Manusia yang tidak tahu, dan dia tahu bahawa dia tidak tahu. Orang yang demikian perlu dibimbing supaya menjadi cerdas.

Manusia yang tidak tahu, dan tidak tahu bahawa dia tidak tahu. Orang yang demikian haruslah dijauhi.

Muhasabah Diri- Menilai Diri

Manusia dibekalkan oleh Allah dengan dua sifat, iaitu sifat keji dan sifat terpuji. Sifat-sifat ini tidak dibekalkan kepada binatang, jin dan malaikat. Bahkan malaikat itu sendiri dibekalkan dengan semata-mata taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya. Lantaran adanya sifat keji atau mazmumah dalam diri manusia, perlulah manusia itu menghisab atau muhasabah dirinya.
Hadis Rasulullah bermaksud: "Buatlah perhitungan ke atas dirimu sebelum kamu dihitung pada hari akhirat"
Perkara-perkara yang perlu dihisab pada diri setiap Muslimin dan Muslimat ialah:
Apakah ilmu Allah yang telah dipelajari?
Apakah amanah Allah yang telah disempurnakan?
Apakah Ilmu Allah yang telah disebari?
Kemanakah rezeki Allah dibelanjakan?
Bagaimanakah rezeki Allah digunakan?
Sudahkan anak-anak yang dikurniakan Allah diuruskan dengan kehendak Islam?
Sudahkan isteri-isteri yang dikurniakan Allah diuruskan dan dilayani seperti kehendak Islam?
Apakah sudah memberi makan kepada anak-anak yatim dan orang miskin?
Adakah anak dan isteri menjalankan solat dan sentiasa taat kepada Allah?

Adakah kesombongan diri dan ego telah menguasai diri? Apakah diri sudah bersedia untuk menghadap Allah? Sabda Rasulullah yang bermaksud: "Peliharalah diri kamu dan ahli keluarga kamu dari api neraka".

Anak-anak zaman ini...

Pada zaman internet ini manusia sentiasa rasa hebat, masyhur, kaya, tidak memerlukan teguran dan diri menjadi sombong. Lantaran itu manusia tidak lagi mahu mengikut kehendak agamanya yang suci ini. Masing-masing berasakan dirinya sudah hebat dengan mengikut gelagat bintang-bintang filem, penyanyi-penyanyi dan segala jenis seniman yang memporak-perandakan iman umat Islam zaman ini. Antara bentuk-bentuk ikutan yang difikirkan negatif oleh pandangan kita dan agama juga ialah seperti:

  1. Mewarnakan rambut yang hitam dengan warna seperti bulu tupai yang keperang-perangan.
  2. Memotong rambut ala bintang filem Barat, berekor dan jijik dipandang
  3. Memakai subang sebelah seperti anak haram negro
  4. Menyimpan kuku panjang dan mewarnakannya seperti bintang filem makyung Cina
  5. Memakai baju tidak berlengan yang mendedahkan panau dan kurap di tangan.
  6. Memakai seluar yang koyak di lutut untuk menonjolkan kemiskinannya.
  7. Mentatoo lengan seperti orang Siam supaya air sembahyang tidak rata dan sentiasa berkeadaan tidak suci.
  8. Memakai baju yang bercorak lukisan muka hantu dan iblis yang menjijikkan untuk menunjukkan diri sudah menjadi rakan iblis tersebut.
  9. Berkepit dengan pasangan yang bukan muhrim di komplek membeli belah untuk menunjukkan kehebatan diri yang dijadikan Tuhan.
  10. Mengusung anak dara orang dengan motosikal besar ke sana kemari untuk dibuat tontonan.
  11. Ibu bapa membiarkan anak perempuan yang telah baligh tidak menutup aurat dan termasuk membogelkan kepala tanpa bertudung semasa keluar dari rumah .
  12. Ibubapa boleh berkongsi menonton drama tv adegan ciuman dan percintaan serta hubungan jenis tanpa rasa segan silu .

WAHAI INSAN,

WAHAI KHALIFAH ALLAH DI MUKA BUMI INI, INGATLAH ALLAH TIDAK MENGURNIAKAN ANAK-ANAK DAN ISTERI UNTUK DIBANGGA-BANGGAKAN. AMANAH SEBAGAI KHALIFAH ALLAH DI BUMI ADALAH SUATU AMANAH YANG AMAT BERAT UNTUK DIPIKUL, SEHINGGAKAN GUNUNG-GANANG TAKUT MENERIMA AMANAH ALLAH TERSEBUT.

Oleh itu wahai manusia yang bergelar suami dan bapa, peliharalah anak-anak dan isteri dengan mengikut kehendak agama yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah s.a.w sejak dahulu lagi.

Salam pembukaan...

Assalamualaikum...
Demi meneruskan kesinambungan perjuangan sebenar sebagai seorang hamba Allah di dunia yang sementara ini,saya telah membuka satu lagi cabang blog dari blog induk al-dzulfiqar.blogspot.com iaitu blog ini di mana di blog ini akan menumpukan sepenuhnya kepada koleksi-koleksi tazkirah yang di sumberkan dari internet dan bacaan saya sendiri..Di harapkan pembukaan blog ini akan memberikan manfaat kepada kita semua,insyaAllah....